Minggu, 04 September 2016

Proses booting pada komputer

Jika seseorang memiliki perangkat, baik itu desktop, laptop, tablet maupun smartphone, yang dalam keadaan mati dan ingin memakainya, tentu saja orang tersebut harus menyalakannya terlebih dahulu. Selanjutnya perangkat tersebut akan melakukan sebuah proses yang disebut booting. Booting adalah suatu proses yang terjadi saat seseorang menyalakan perangkat, dimana arus listrik baik dari listrik PLN maupun baterai perangkat itu sendiri masuk ke dalam peralatan pada perangkat bersangkutan dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras pada komputer atau perangkat tertentu yang terhubung dengan perangkat, agar perangkat dapat berkomunikasi dengan pengguna.

Bagaimanakah tahap-tahap terjadinya proses booting?

Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader. Bootstrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan oleh Basic Input Output System (BIOS) sesaat setelah booting. Bootloader akan memuat kernel yang akan menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua perangkat keras input dan output yang terhubung pada perangkat. Beberapa sistem operasi memiliki bootloader yang berbeda, seperti misalnya boot loader milik Windows berbeda dengan milik Linux.

Secara umum proses tahapan booting adalah sebagai berikut:
  • Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS (Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
  • Setelah itu BIOS akan mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS yang dimiliki Video Card. Kemudian BIOS sistem menjalankan BIOS Video Card, kemudian Video Card diinisialisasi.
  • Kemudian BIOS memeriksa ROM pada perangkat keras yang lain, apakah perangkat keras tersebut memiliki BIOS tersendiri atau tidak. Jika iya, maka eksekusi dilakukan juga pada perangkat keras bersangkutan.
  • Pemeriksaan oleh BIOS berlanjut dengan memeriksa besar dan jenis memori. Selanjutnya BIOS memeriksa perangkat keras lain, seperti harddisk. Lalu BIOS mencari disk dimana proses boot dilakukan, yaitu mencari boot sector. Umumnya saat ini boot sector berada di harddisk atau memori internal lainnya, namun beberapa OS Windows lawas dan juga Linux bisa saja memiliki boot sector di perangkat removable, seperti floppy disk atau flashdisk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar