Minggu, 04 September 2016

Pengertian SUDO Linux

Sudo adalah program yang terdapat di keluarga UNIX yang digunakan untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses akun root. Sudo hanya dapat dipakai oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers. Pada saat dijalankan, sudo akan meminta password user yang menjalankan sudo tersebut, tetapi bisa juga tanpa password atau meminta password root. Secara default password yang dimasukkan tadi akan disimpan dan user tidak perlu lagi susah-susah memasukkan password jika ingin menggunakan sudo.

Kenapa menggunakan sudo?

Di keluarga Unix ada super user, bernama root. Super user ini dapat melakukan apapun terhadap sistem. Melakukan pekerjaan umum dengan menggunakan akun root ini mempunyai resiko yang berbahaya karena jika salah mengetikkan maka akan dapat merusak sistem. Baiknya untuk pekerjaan umum kita menggunakan akun biasa dan menggunakan akun root jika memang sangat diperlukan. Untuk itu sudo diciptakan agar akun biasa dapat menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root tanpa harus login lagi dengan akun root. Sudo juga mencatat setiap perintah yang dijalankan dengan menggunakan sudo dan menyimpannya di file /var/log/auth.log. Ini memudahkan kita untuk melakukan track back suatu saat nanti.
Contoh perintah Sudo adalah sudo apt-get install <package> yang digunakan untuk menginstall utilitas atau fitur baru pada sebuah komputer berbasis Linux.

User Management

Dalam sistem operasi linux juga diperlukan manajemen user dan grup. Bayangkan jika dalam suatu perusahaan yang mempunyai ratusan karyawan dan mempunyai beberapa divisi didalamnya. Tentunya manajemen sangat diperlukan untuk hal ini agar lebih mudah dalam mengontrolnya apabila ada karyawan yang ingin membuat akun baru, mengganti password, atau ada karyawan yang resign dan akunnya mesti dihapus.

Dengan adanya manajemen user dan group ini jadinya akan lebih mudah dalam membagi setiap akun user pada tiap-tiap grup menurut divisinya masing masing. Dan juga mengatur hak kepemilikan file pada tiap-tiap user menurut grupnya masing-masing. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana membuat, memodifikasi, serta menghapus user dan grup di linux.

Manajemen User

Untuk melihat daftar user bisa dilihat didalam file /etc/passwd. Dalam file ini terdapat beberapa informasi mengenai username, password, user ID, group ID, deskripsi, direktori home, dan shell yang digunakan oleh user tersebut, yang dipisahkan dengan tanda “:” (titik dua) pada setiap barisnya.
  • username : ID pengguna bersangkutan
  • password : kata sandi terenkripsi untuk masuk ke account user bersangkutan
  • user ID : angka unik yang dimiliki setiap user
  • group ID : angka unik setiap grup dimana satu atau beberapa user dapat bergabung
  • direktori home : path absolut direktori home setiap user
  • shell : program yang dijalankan secara otomatis 

Perintah manajemen user di Linux

  • adduser : berfungsi untuk menambah user baru dalam sistem
  • useradd : berfungsi untuk penambahan user kedalam sebuah grup
  • deluser : menghapus user dari sistem
  • userdel : menghapus user dari suatu grup

Proses booting pada komputer

Jika seseorang memiliki perangkat, baik itu desktop, laptop, tablet maupun smartphone, yang dalam keadaan mati dan ingin memakainya, tentu saja orang tersebut harus menyalakannya terlebih dahulu. Selanjutnya perangkat tersebut akan melakukan sebuah proses yang disebut booting. Booting adalah suatu proses yang terjadi saat seseorang menyalakan perangkat, dimana arus listrik baik dari listrik PLN maupun baterai perangkat itu sendiri masuk ke dalam peralatan pada perangkat bersangkutan dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras pada komputer atau perangkat tertentu yang terhubung dengan perangkat, agar perangkat dapat berkomunikasi dengan pengguna.

Bagaimanakah tahap-tahap terjadinya proses booting?

Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader. Bootstrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan oleh Basic Input Output System (BIOS) sesaat setelah booting. Bootloader akan memuat kernel yang akan menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua perangkat keras input dan output yang terhubung pada perangkat. Beberapa sistem operasi memiliki bootloader yang berbeda, seperti misalnya boot loader milik Windows berbeda dengan milik Linux.

Secara umum proses tahapan booting adalah sebagai berikut:
  • Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS (Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
  • Setelah itu BIOS akan mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS yang dimiliki Video Card. Kemudian BIOS sistem menjalankan BIOS Video Card, kemudian Video Card diinisialisasi.
  • Kemudian BIOS memeriksa ROM pada perangkat keras yang lain, apakah perangkat keras tersebut memiliki BIOS tersendiri atau tidak. Jika iya, maka eksekusi dilakukan juga pada perangkat keras bersangkutan.
  • Pemeriksaan oleh BIOS berlanjut dengan memeriksa besar dan jenis memori. Selanjutnya BIOS memeriksa perangkat keras lain, seperti harddisk. Lalu BIOS mencari disk dimana proses boot dilakukan, yaitu mencari boot sector. Umumnya saat ini boot sector berada di harddisk atau memori internal lainnya, namun beberapa OS Windows lawas dan juga Linux bisa saja memiliki boot sector di perangkat removable, seperti floppy disk atau flashdisk.

Perbedaan 32-bit dan 64-bit

Mungkin banyak orang belum mengetahui mengenai sistem berbasis 32-bit dan 64-bit. Pada komputer atau laptop Anda yang menggunakan sistem operasi Windows tentu menggunakan antara 32-bit dan 64-bit. Pada umumnya basis-32 bit dan 64-bit memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Namun masih banyak orang bingung mengenai perbedaan keduanya. Terkadang ketika membeli laptop, orang belum mengetahui apa yang pantas digunakan untuk sistem operasi 32 bit atau 64 bit tentunya untuk pengguna Windows.

Untuk 32-bit tidak berlaku untuk pengguna Apple, karena perangkat besutan Apple seperti iPhone maupun Mac, sudah menggunakan 64-bit. Hal ini tentu harus Anda pahami perbedaan 32-bit dan 64-bit, lalu apa yang membedakan keduanya? Untuk mengetahuinya, berikut adalah pembahasan yang dapat Anda baca agar mengetahui perbedaan kedua basis yang sering digunakan pada sistem operasi Windows.

Pengertian 32-bit dan 64-bit

Sistem operasi 32-bit merupakan suatu arsitektur pada prosesor komputer yang memiliki register yang berukuran sebesar 32-bit. Sedangkan untuk 64-bit adalah suatu arsitektur pada prosesor yang memiliki register dengan ukuran 64-bit.

Pemrosesan data

Perbedaan 32-bit dan 64-bit terletak pada pemrosesan data yang ada pada CPU. Jika pada komputer yang menggunakan sistem operasi 32-bit, maka data yang diproses dalam sekali siklus pemrosesan hanya sebesar 32-bit saja. Sedangkan untuk komputer atau laptop yang menggunakan sistem operasi seperti Windows 64-bit, maka pemrosesan data yang dilakukan dalam waktu sekali hanya proses dengan memuat jumlah data sebesar 64-bit. Dengan begitu perintah pemrosesan pada Windows 64-bit dapat memuat lebih banyak data ketimbang yang terjadi pada Windows 32-bit.

Beberapa aplikasi yang membutuhkan algoritma perhitungan tinggi, seperti rendering 3D akan berjalan lebih optimal pada sistem 64-bit. Begitu pula program enkripsi juga lebih optimal berjalan di sistem 64-bit.

Dukungan RAM

Perbedaan lainnya adalah batasan RAM yang dapat didukung/dibaca oleh sistem. Jika 32-bit hanya bisa terbaca sampai 4 GB, maka 64-bit bisa membaca sampai 192 GB. Hal ini jelas keuntungan bagi para pengguna komputer ber-RAM besar.

Segi keamanan

Perbedaan lainnya adalah segi keamanan, dimana terdapat fitur PatchGuard yang mencegah adanya malware yang masuk ke kernel. Fitur keamanan lainnya yaitu ASLR yang mencegah sistem dari peretasan, kemudian Mandatory Driver Signing yang mencegah adanya driver yang tidak terdaftar terinstal pada sistem.

Sabtu, 03 September 2016

Pengertian i386, i486, i586, i686, dan i786

Secara teknis, arsitektur komputer dibagi menjadi 2 yaitu x86 dan x64. Namun untuk x86 sendiri rupanya dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu i386 yang banyak dipakai, kemudian i486, i586 dan i686. Lantas, apa perbedaan diantara keempatnya?

i386

i386 adalah prosesor yang paling banyak dipakai. Dikenalkan pada tahun 1985 dan menjadi mikroprosesor 32-bit paling populer. Mikroprosesor ini dioptimalisasikan untuk arsitektur 386 dan prosesor di atasnya.
i386 memiliki kembaran dari Advanced Micro Devices (AMD), yaitu AMD386 yang dirilis pada tahun 1991.

i486

i486 adalah sebuah prosesor yang dirilis tahun 1989, dimana penjadwalan (scheduling) tidak diimplementasikan pada arsitektur ini. Kembaran dari prosesor ini adalah AMD486 yang dirilis pada tahun 1993. prosesor ini dioptimalisasikan untuk prosesor 486 keatas.

i586

i586, atau yang dikenal dengan nama Pentium, adalah sebuah prosesor yang dirilis pada tahun 1993. Juga dikenal dengan sebutan P5 sehingga menjadi generasi ke-5 dari arsitektur x86. Pada tahun 1996, Pentium MMX dirilis berdasarkan prosesor ini. Kembaran prosesor ini dari AMD, adalah AMD K5, yang dirilis pada tahun 1996, namun sayangnya instruksi MMX tidak ditemukan pada AMD K5. Prosesor ini dioptimalisasikan untuk arsitektur Pentium atau diatasnya.

i686

i686, juga dikenal sebagai Pentium Pro atau P6, adalah generasi ke-6 dari arsitektur x86. Dirilis pada tahun 1995. Pesaing dari i686, adalah AMD K6 yang dirilis tahun 1997, yang akhirnya diteruskan oleh AMD K6-2 pada tahun 1998. Prosesor ini kompatibel dengan arsitektur i686 dan diatasnya.

i786

i786, dikenal dengan nama Pentium 4, adalah prosesor yang diluncurkan pada tahun 2000. Prosesor ini juga menjadi prosesor pertama yang membawa instruksi SSE2 dan SSE3, yang dipakai untuk mempercepat perhitungan, penterjemahan, pemrosesan media, grafis 3D, permainan, dan lainnya. Fitur utama lainnya seperti Hyperthreading, yang mana 1 CPU fisik dapat bekerja sebagai 2 CPU logikal dan CPU virtual.
Prosesor ini terbagi menjadi dua merek, yaitu Celeron yang dipakai komputer desktop maupun komputer portabel, dan Xeon yang dipakai Workstation dan Server.
Pesaing i786, AMD K7 alias Athlon, dirilis pada tahun 1999.




TCP/IP

Transmission Control Protocol/Internet Protocol, disingkat TCP/IP, adalah model jaringan komputer dan rangkaian protokol komunikasi yang digunakan di internet ataupun jaringan komputer yang mirip. Dikenal juga dengan nama suit protokol internet, yaitu dimana TCP/IP bertugas sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data antar komputer di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data menuju alamat yang benar. Protokol ini tidak dapat berdiri sendiri karena merupakan kumpulan protokol. Protokol ini juga merupakan protokol yang saat ini paling banyak dipakai, karena kemampuannya bekerja dan penerapannya tidak bergantung pada perangkat lunak dan sistem operasi, sehingga apapun perangkat lunak dan sistem operasinya dapat menggunakan protokol ini. Istilah yang diberikan pada perangkat lunak ini disebut TCP/IP stack.

Sejarah

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970an hingga awal 1980an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan beberapa komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan luas yang disebut Wide Area Network (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transportasi jaringan fisik yang dipakai, sehingga dapat dipakai dimanapun. Protokol ini menggunakan skema addressing yang sederhana yang disebut IP Address yang mengizinkan hingga ratusan juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lain di internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan perangkat dengan platform berbeda untuk membentuk jaringan heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society, Internet Architecture Board, dan Internet Engineering Task Force. Macam-macam protokol yang berjalan diatas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen keluaran IETF yang dikenal sebagai Request for Comments.

Arsitektur TCP/IP

Arsitektur TCP/IP menggunakan model referensi DARPA, yang terkadang juga disebut sebagai DARPA Model, Internet Model atau DoD Model, dimana TCP/IP yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPNET Departemen Pertahanan Amerika Serikat ini mengimplementasikan arsitektur berlapis 4. Keempat lapisan ini dapat dipetakan secara tidak langsung terhadap model referensi OSI.

Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
  • Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stackprotokol, seperti Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
  • Protokol lapisan antar-host : fungsinya untuk pembuatan komunikasi dengan menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
  • Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Control (IGMP).
  • Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang dipakai. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti modem dial-up yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN) serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Pengalamatan


  • Pengalamatan IP : yang berupa alamat logis 32-bit yang formatnya biasanya "www.xxx.yyy.zzz". Penggunaan subnet mask yang diasosiasikan dengan suatu alamat IP membuat alamat IP tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentfikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host Identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut.
  • Fully qualified domain name (FQDN ): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS).

Layanan

Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan diatas protokol TCP/IP:
  • Pengiriman berkas (file transfer) : File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password, namun cukup banyak FTP yang dapat diakses tanpa password alias secara anonim (anonymous). 
  • Remote login : Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna sebuah komputer dapat melakukan log in ke dalam komputer lain di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
  • Computer mail : Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik (e-mail).
  • Network File System (NFS) : Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
  • Remote execution : Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
  • Name server : yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet.

Request for Comments

RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
  • S: Standard, standar resmi bagi internet
  • DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
  • PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
  • I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
  • E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
  • H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standardisasi.

Model Arsitektur

 Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".

Selasa, 02 Desember 2014

Berhati-hatilah jika akan memasang SkinPack di Windows 8.1

Bagi para pengguna komputer yang hobi mengubah tampilan Windows dengan SkinPack (atau dulu lebih dikenal dengan sebutan Transformation Pack) terutama yang baru saja beralih dari Windows lama ke Windows teranyar, sebaiknya Anda harus berhati-hati sebelum memasang SkinPack pada komputer Anda yang menjalankan Windows teranyar seperti Windows 8.1.
Kejadian ini saya alami saat saya sedang asik-asiknya menyambut acara ulang tahun Janaka (komunitas hal yang berbau jejepangan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya alias PENS) tanggal 26 November 2014 lalu. Kejadiannya pada siang hari sebelum malamnya menghadiri ulang tahun Janaka (yang juga dihadiri oleh beberapa anggota komunitas cosplay terbesar di Surabaya yakni Cosura), dimana saat itu saya lagi menunggu mata kuliah Praktek Konsep Pemrograman. Setau saya Windows 8.1 bisa di transform ke OS lain layaknya versi Windows lama seperti "OS segala umat" Windows XP. Dulu pas saya pasang SkinPack di Windows XP memang tidak ada masalah. Tapi begitu saya coba pasang SkinPack di Windows 8.1, Windows 8.1 pada laptop saya langsung error; tidak bisa masuk Desktop, hanya muncul kursor dengan background tetap hitam (kadang kursornya bahkan tidak muncul sama sekali).  Selain itu, ada pula screensaver yang menampilkan teks "Unspecified Error Occured". Tentu ini sangat mengganggu dikarenakan laptop saya adalah laptop yang saya gunakan untuk programming. Saya langsung bingung harus bagaimana, mengingat Windows 8.1 berbeda banget dengan Windows XP (OS yang saya pakai selama 9 tahun, 2005 - 2014, tepat sebelum beralih ke Windows 8.1 pada September 2014).
Akhirnya saya menemukan sebuah blog yang mengandung petunjuk cara recovery Windows 8.1, dimana caranya sangat mirip dengan cara masuk "Safe Mode" pada Windows XP, yakni menekan F8 sebelum layar booting Windows muncul di layar. Tetapi pada laptop saya yang sekarang untuk menekan F8 saya harus menekan tombol Fn dulu, beda banget dengan kedua laptop saya yang lama (dan juga laptop milik sepupu saya). Di dalam situ pun saya menemukan opsi System Restore dan YES! Windows 8.1 saya kembali normal, namun ada sebuah pemandangan yang dirusak oleh SkinPack yakni ikon-ikon pada beberapa aplikasi seperti Internet Explorer, Windows Media Player, dan Windows Photo Viewer.
Saya pun berusaha mengembalikan ikon-ikon tersebut, karena rusaknya ikon itu kurang sedap dipandang, dengan mencopy program files dari laptop teman saya yang menjalankan Windows 8 biasa. Namun karena secara teknis berbeda dengan Windows XP (atau Windows versi lebih lawas) dimana pada Windows lawas saya bisa me-replace program files seenaknya, namun di Windows 8.1, 8, 7 (mungkin juga Vista) saya tidak bisa bebas me-replace program files. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian saya menemukan "hidden restore point" yang mengembalikan 100% tampilan asli Windows 8.1 saya. Namun restore point ini menghilangkan game yang telah saya pasang seperti Osu! dan juga game yang sangat populer di kalangan mahasiswa PENS yakni Warcraft 3 atau yang biasa disebut DOTA. Tapi hilangnya game ini tidak masalah bagi saya karena laptop saya memang bukan buat nge-game (meskipun speknya lumayan tinggi sih). Mulai minggu itu (minggu terakhir pada bulan November 2014) saya pun jera merombak tampilan Windows Vista dan Windows versi terbaru, meskipun ada teman di salah satu komunitas luar kampus yang bisa masang SkinPack Windows 10 pada laptopnya yang menjalankan Windows 7.
Jadi bagi para pengguna Windows Vista dan yang lebih baru, harap berhati-hati dulu sebelum memasang. Hal ini juga berlaku bagi yang sudah punya buku panduan merombak Windows versi apapun itu. Bagi yang mau share pengalaman menginstall SkinPack di Windows 8/8.1(maaf untuk pengguna Windows 7/Vista tidak termasuk, tapi boleh juga di share kok :D) yang berhasil bisa share di komen dibawah.